Jumat, 10 Oktober 2014

Batik Khas Jakarta Betawi


Batik Khas Jakarta Betawi

Selama ini batik sangat identik dengan budaya Jawa, akan tetapi jangan salah batik Betawi tak kalah istimewanya. Motif dari batik betawi terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu Ondel-ondel, Nusa Kelapa, Ciliwung Rasamala, Salakanegara, alat musik tanjidor, gambang kromong, kota kuno.
Batik Betawi umumnya berbahan dasar kain katun, berbentuk sarung atau kain panjang, berwarna cerah dan tidak sogan atau coklat seperti pada batik Jawa. Terdapat lima motif pokok yang setiap motifnya bisa diperkaya dengan motif tambahan lainnya. Kelima motif tersebut adalah motif pucuk rebung, belah ketupat, kain panjang pagi-sore, Hokokai, serta buket atau karangan bunga. Ciri khas batik Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan dan mengandung arti sebagai penolak bala. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik Betawi sebagai perlambang kebahagiaan sebagai bukti pengaruh cina.
Batik Betawi memiliki corak tersendiri yakni batik pesisir dan bukan hanya itu, motif Betawi lainnya yang sering digunakan oleh None Jakarta sering kali disebut sebagai motif pucuk rebung  atau tumpal tombak yang hingga saat ini None Betawi diwajibkan untuk memakai motif batik tersebut. Dahulu sentra industri batik di Jakarta terdapat didaerah Karet tengsin, Bendungan hilir, Palmerah dan Kebon kacang. Dalam tradisi orang Betawi, batik lazim dipergunakan dalam aktivitas sehari-hari, baik aktivitas dirumah, pergi mengaji, bepergian, upacara adat seperti nujuh bulanin (tujuh bulanan), pesta perkawinan, khususnya  digunakan sebagai pelengkap kebaya None, kebaya Nyak, dan  kebaya Kerancang (Encim) maupun pakaian Ujung serong (Jas Demang).

Kebaya Encim kerancang Betawi, baju wanita Betawi, kain pucuk rebung, kain ondel-ondel, batik betawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar